Selasa, 17 Maret 2015

Alat dan Bahan Pembuatan Keramik



Bahan 

Membuat benda pakai dan benda hias yang disebut gerabah/keramik membutuhkan bahan tanah liat.
Tanah liat yang baik memiliki persyaratan teknis, yaitu :

a) Bebas dari kotoran
b) Butiran tanah halus
c) Liat atau plastis, dan
d) Daya susut tanah tidak lebih dari 10%

     Untuk membuat tanah liat dapat dilakukan cara sebagai berikut :

a) Bersihkan dulu tanah tersebut .
b) Setelah bersih, masukkan ke dalam bak pengolahan tanah liat dan dicampur dengan pasir halus dan air untuk direndam.
c) Setelah dicampur air dan pasir, tanah harus disaring.
     Tanah telah diolah tadi masih terlalu lembek.Jadi, letakkan pada permukaan yang bersih dan mudah kena angin, agar air yang berlebih menguap dan didapat tanah yang liat/plastis. Tanah yang seperti ini siap dibentuk.
 
2.Alat

     Macam-macam alat untuk membentuk tanah liat, yaitu;
a) Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.

b) Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.


c) Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.

d) Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.


e) Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.



f) Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.


g) Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.




h) Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.



Teknik Seni Keramik



Teknik coil (lilit pilin): merupakan teknik pembuatan keramik dengan cara membuat pilinan kecil seperti cacing. 




Teknik tatap batu/pijat jari (pinch) :cara pembuatan keramik dengan  membuat bulatan tanah liat yang dipijit dari tengah. 



Teknik slab (lempengan) : pembuatan keramik dengan cara membuat lempengan dari tanah liat.

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik.


Teknik Putar : Teknik pembuatan keramik dengan menggunakan alat putar.



Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.


Teknik Cetak
 
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

Seni Rupa dan Seni Keramik



Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan. Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.



Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang.

Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis atau terapan (applied art), dan ada juga yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni.
Gambar, lukisan, dikategorikan sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi. Disebut dua dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan hanya dinikmati dengan satu arah pandangan, yaitu dari arah depan atau sejajar dengan bidang datar.

Istilah “SENI KERAMIK” bukan istilah yang asing bagi kebanyakan orang di Indonesia. Namun, mendengar istilah tersebut barangkali orang awam akan teringat pada benda-benda keramik kerajinan tangan (handicraft) atau barang-barang keramik dekoratif. Pengertian “seni” dalam istilah “seni keramik” memang bisa mengacu pada pengertian seni yang luas, yaitu “keindahan” dan “ketrampilan”. Dengan kata lain “seni keramik” yang dimaksud merujuk pada barang-barang keramik hias dan kerajinan, atau yang kerap dikategorikan sebagai ”seni-kerajinan”. Sedangkan seni keramik dalam konteks seni rupa masa kini (=kontemporer) lebih merujuk pada karya seni kreasi seniman—umumnya lulusan perguruan tinggi seni rupa—menggunakan bahan keramik. Dalam kontek penyelenggaraan Jakarta Contemporary Ceramic Biennale, maka yang dikategorikan sebagai seni keramik adalah karya-karya bebas (non fungsional) yang mengacu pada paradigma seni rupa modern dan/atau seni rupa kontemporer. Judul utama Jakarta Contemporary Ceramic Biennale hendak menegaskan upaya menempatkan perkembangan seni keramik dalam bingkai seni rupa kontemporer.

Di satu sisi, barang keramik—seperti kerajinan-tangan, hiasan, wadah, perangkat makan-minum, ubin, saniter—sangat populer dalam keseharian masyarakat, namun di sisi lain, hal itu seolah menuntup keberadaan seni keramik kontemporer dalam medan seni rupa di Indonesia. Harus diakui tak mudah mengurung ruang lingkup dan batasan seni keramik kontemporer. Istilah kontemporer tentu saja mengandung pengertian temporal, yaitu semasa dengan kita, atau singkatnya saat ini. Maka seni keramik kontemporer, adalah seni keramik masa kini, yaitu seni keramik dalam perkembangannya yang paling mutahir. Namun, apakah pengertian dan bagaimana wajah seni keramik dalam perkembangan mutahirnya? Tak mudah menetapkan batasan dan pilihan seniman dalam konteks seni keramik kontemporer, karena hal ini akan berkait dengan dua hal, yaitu warisan tradisi seni keramik, dan pengaruh seni rupa kontemporer. Masing-masing wilayah berangkat—tepatnya: dikonstruksikan—dari konteks yang berbeda dan saat ini, khususnya di negara maju, memiliki infrastruktur dan paradigma yang berbeda. Warisan tradisi seni keramik yang dimaksud mengacu pada tradisi seni keramik dalam konteks ceramic art di Barat, baik itu sejarah, pengertian dan paradigmanya, yang pengaruhnya menyebar ke penjuru dunia—seperti juga seni rupa modern dan kontemporer Barat.

Bukannya, tanpa alasan bahwa pengertian seni keramik atau ceramic art beresiko merujuk pada barang-barang handicraft dan dekoratif. Hal ini berkaitan dengan perjalanan seni keramik di Barat yang secara genealogi berasal dari wilayah low-art, yaitu kategori craft. Hal itu juga berimbas ke Indonesia. Karena itu ada baiknya kita coba tengok perjalanan dan situasi seni keramik kontemporer di Barat, juga dalam relasinya dengan seni rupa kontemporer di sana.